Widjayanto On Negotiation

16:42:00 Unknown 2 Comments















Dilaksanakan di ruang Granada jam 7 malam
Acara dimulai dengan diucapkannya basmalah oleh Master of ceremony yang amat sexy dan menggoda, Julie Ayu Lestari (teman sekamar saya), kemudian acara dan perbincangan mulai dipimpin oleh sang moderator yang penuh filosofi, Hamil..eh Halim maksud saya. Ya, sebelum Pak Wija diperkenankan bicara, Halim mempersilahkan para peserta memperkenalkan diri dan menyebutkan ekspektasinya menghadiri acara ini. 27 orang memperkenalkan diri dengan penuh karisma dan mengungkapkan ekspektasi yang luar biasa.


 Tibalah bagian saya, hmm haruskah mengungkap kejujuran ? bahwa ekspektasi saya awalnya memang “sertifikat dan tuntutan perut yang amat mengidam-idamkan ayam bakar bakul nahnu gratis” hehehe tapi jika itu diungkap, apa kabar dengan imej yang selama ini saya bangun sejak TK ? hmm jadi saya bilang “Ekspektasi saya adalah, saya bisa menyerap ilmu dari bapa dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam mata kuliah perspektif dan teori komunikasi yang menugaskan saya presentasi bab face negotiation theory.” Ya.. sesempurna itu kta-kata yang ada dalam otak, tapi yang keluar dari mulut saya adalah “ Ekspektasi saya adalah , saya bisa menyerap bapa….” Sebelum melanjutkan kata-kata, semua sudah terbahak-bahak, sulit berhenti menertawakan saya…huwaaaaa maluuuuu….


Dan memang benar, ekspektasi saya berubah seketika saat Pak Wija mulai melontarkan kata-kata ajaibnya. Setiap kata yang beliau ucapkan sangat bermakna, sehingga patut untuk dicatat dan dibuat artefak..ehe.
Beliau membongkar resep-resep rahasia bagaimana cara bernegosiasi yang baik, termasuk cara bernegosiasi mendapatkan sponsor. Misalnya :
Ketika kita sedang berada dalam suatu forum yang dihadiri orang-orang penting, maka carilah link dan berkenalanlah dengan jabatannya satu tingkat di bawah atasannya (second layer), karena seiring berjalannya waktu, ketika kita membutuhkan bantuan, si second layer tersebut mungkin sudah naik jabatannya dan si atasannya itu mungkin sudah pension. (sungguh pemikiran yang out of the box kan ?)


Lalu
Ketika kita berinteraksi dengn orang lain, gunakalah prinsif mirroring. Jadilah cermin untuk dirinya, jika dia bahagia, kita pun harus bahagia, begitu pun seterusnya.
Dan inilah saran yang unik
Trik saat wawancara adalah..kita harus membuat tangan kita tetap hangat, do whatever way..misalnya senam, hangatkan di bawah dryer, ato kelip ke ketek,hehe. Karena jika tangan kita dingin saat bersalaman, interviewer akan look u down.
Dan untuk menjalion sebuah networking adalah mendekat-salaman-dengarkan. Karena setiap orang itu sangat senang jika didengrkan.


And it’s uniquely suggestion :
“gunakanlah bahasa inggris ketika marah, memerintah atau meminta. Karena bahasa inggris menyamarkan itu semua menjadi tidak seperti marah, memerintah dan meminta J try it, it’s perfectly understandable.
Ada beberapa frase yang kurang saya mengerti (mungkin karena saat itu saya sedang tweeteran hehe)
Collaborative = creative problem solving
Acomodative = build strong relation
Compromise = split differences
Maaf tidak bisa menjelaskannya secara detail :p


And than.. if we want to build trust..so shre something similar…or something secret.. gitu katanya.
Beliau juga menyarankan kepada kita untuk rutin membaca satu buku setiap satu minggu.


Saran lainnya…
Ketika kita bernegosiasi, maka kita harus mengetahui ambisi-interest-rencana lawan bicara kita…put yourself and feel her shoes.


Satu kalimat yang membuat saya tersentuh adalah :
“ketika kita merasa dunia tak ramah kepada kita, sadarlah bahwa sebenarnya kita sendirilah yang terlebih dahulu tidak ramah terhadap dunia. Karena dunia adalah cermin 360 derajat.”
Dan pesan penutupnya adalah “runtuhkan personal branding, be natural…be original”


Oya…satu kalimat yang juga menyentuh adalah
“when u break a crystal, u can repair it..tapi Kristal itu tidak mungkin kembali ke bentuk awalnya. Maka jangan nodai kepercayaan..”
Ooooooooooooooh….. saya benar-benar beruntung bisamendapat ayam bakar..ups..maksudnya mendengarkan pak wija sambil makan ayam bakar :p heehe
Ilmu pak wija benar-benar saya serap, bukan pak wija nya looh, karena beliau pun ragu saya bisa menyerap nya :D haha

You Might Also Like

2 comments:

  1. truly inspire, nyesel ga ikut gara2 nonton quills..

    agree, be our self, tak peduli dengan personal branding..

    ReplyDelete
  2. iyaaa.... serrrruu banget ciw...banyak banget kata2 mutiara nya :)

    ReplyDelete