(Bukan) Toleransi Musiman

21:35:00 Unknown 2 Comments



Aku dan Lele banyak berbeda...

Beda budaya...
Kebudayaan dan tradisi yang kadang terasa sangat kontras antara Aceh dan Sunda.
Tapi...
Kami, dengan antusiasnya mendengarkan penjelasan tentang kekayaan budaya masing-masing. Tentang pernikahan di sunda yang terdiri dari tradisi menginjak telur, saweran hingga rebutan bakakak. Dan pernikahan di Aceh yang meminang pasangannya dengan emas
bersatuan mayam.


Beda bahasa...
Bahasa Aceh yang terdengar rumit bagiku, dan Bahasa Sunda yang sangat aneh diucapkan olehnya. Aku bilang “Teu gaduh artos”, Dia bilang “Hana peng”.
Tapi...
Kami saling bertukar bahasa sambil bercanda, “Hana inong hana peng” kataku hehehe. Dan dia sudah lancar menyebutkan “kaditu, kadieu, di ditu, di dieu”.


Beda Pendapat...
Menurutnya, “secukupnya” adalah ketika ukurannya cukup untuknya, dan belum tentu menurutku.
Tapi...
Waktu membuat kami semakin mengerti ukuran “secukupnya” untukku dan untuknya. Tak saling memaksa, dan bebas menentukan pilihan.



Beda air muka...
Kata orang, jika berjodoh maka air mukanya akan sedikit mirip. Tapi toh kita tetap bersama, dan berusaha tetap bersama.
Tapi...
Menurut kami itu omong kosong. Wajah kita jelas berbeda, aku tak pernah mau ditumbuhi bulu-bulu di bagian dagu dan bibir atas. Perkataan orang-orang itu mungkin hanya mitos belaka. Jodoh tak ditentukan dari kemiripan muka, semuanya misteri Illahi.


Beda sudut pandang...
Katanya, “masa lalu itu ya jangan terlalu sering dikenang”. Tapi kataku, “masa lalu itu bagian dari hidup, hanya kematian yang membuatku melupakannya.”
Tapi...
Semua bisa kami atasi, asal saling mentolerir dan memahami  setiap kenangan masing-masing. Biasanya kami jadikan kenangan-kenangan itu sebagai bahan bercanda.

Beda sikap...
Aku yang sehari-hari didominasi dengan kekonyolan sikap, dan dia dengan sikap humorisnya yang sangat minim. Kontras memang.
Tapi...
Walaupun Lele kurang humoris, dan kadang kekonyolanku membuatnya muak, toleransi membuat segalanya menjadi lebih indah. Aku sering tertawa dengan ketulusannya bertingkah, walaupun itu bukan lelucon.  Dan dia selalu mentolelir kata-kata gurauanku yang kadang presentasenya lebih berat pada ledekan. 


Beda waktu buka puasa...
Dia mengucapkan selamat buka puasa kepadaku di jam 17.50 WIB dan aku mengucapkan selamat berbuka kepadanya sejam kemudian.
Terus  ?

Beda makanan favorit...
Dia yang begitu menggilai jengkol dan petai, sedangkan aku amat sangat membenci kedua makanan itu.
Terus ?

Beda jurusan...
Sehari-hari ia bercinta dengan syntax, web program dan laporan PKL. Aku ? sibuk dengan medium shot, adobe soundbooth dan ondel-ondel .
Tapi...
Kita bisa memadukan keduanya dalam suatu karya, film misalnya.


Beda hobi...
Katanya.. naik gunung, mancing, berenang di pantai dan baca buku itu lebih asik daripada hobiku yang lebih suka siaran radio, nyanyi lagu-lagu kahitna dan tidur.
Yaudah, mau gimana lagi.

Beda timing saat BETE...
Aku akan lebih sedikit mirip singa murka ketika mengantuk dan lapar, sedangkan dia akan lebih sedikit mirip monster ketika kelelahan...”SINIIN TAS GUE !!” dengan menyentak di setiap katanya.
Tapi..
Kita selalu bisa saling menggoda saat salah satu dari kami sedang bete, saling memberi solusi ketika berbeda pendapat dan sudut pandang.


Beda proses saluran cerna...
Harus diakui, bahkan mungkin menteri kesehatan pun harus mengakui bahwa Lele memang memiliki saluran cerna yang bekerja dengan sangat baik. Yaa.. sangat berbeda dengan saya yang sempat menderita flu usus.
Yaa.. selalu saling mengingatkan untuk teratur makan.


Beda cita rasa masakan...
Jika ditakdirkan menjadi pasangannya nanti, maka lidah ini harus kuat menahan pedasnya setiap masakan Aceh yang jauh berbeda dengan masakan sunda.

Masih banyak perbedaan yang belum terkuak, namun semua perbedaan yang ada,  justru membuat kami belajar memahami satu sama lain.
Menebar toleransi dalam setiap kata juga sikap.
Semoga  Toleransi ini bukan toleransi musiman, melainkan toleransi permanen yang akan terus menjadi penolong dalam setiap perbedaan yang ada. 


SELAMAT ULANG TAHUN LELE ...

You Might Also Like

2 comments:

  1. Ecieeeeeeehhhh..
    moga nyampe nikah ya Ndah. Eh si Lele tau postingan ini nggak?

    ReplyDelete
  2. Makasiiiih aciiieee :)dia tau ci..hheheheh

    ReplyDelete