Tujuh Huruf Penangkal Galau dalam Hidup : T O L E R A N

19:41:00 Unknown 0 Comments





Kata galau sendiri sudah di generalisasikan oleh anak-anak muda jaman sekarang sebagai suatu perasaan yang bimbang, sedih juga bingung dalam menghadapi suatu masalah. Masalah yang akan saya angkat sekarang adalah mengenai perbedaan, entah itu perbedaan pendapat, prinsip ataupun keyakinan dalam satu hubungan.  Perbedaan-perbedaan tersebut mewarnai hidup menjadi merah, kuning, pink bahkan hitam. Tergantung kita mengendalikan diri dalam menghadapi perbedaan tersebut. Tak jarang, perbedaan tersebut membuat kita merasa galau dalam menjalani hari.

Manusia diciptakan berbeda oleh Tuhan untuk saling melengkapi satu sama lain (sekalipun itu tidak bisa
disatukan). Mestinya dalam hidup yang tidak sendiri, dalam arti – membutuhkan orang lain, sudah seharusnya kita saling mengerti. Perbedaan itu bukan untuk di”judge”, keyakinan siapa yang benar dan keyakinan siapa yang salah. Melainkan diberi bumbu-bumbu keharmonisan yang cukup,  sejumput toleransi dan beberapa butir cinta yang tulus.


Ya.. toleran namanya... 
Tujuh huruf yang memiliki makna seperti cinta
Tujuh huruf yang menuntun kita pada sebuah keharmonisan
Tujuh huruf yang menciptakan garis melengkung manis di bibir


T = Tempatkan hati pada sebuah kedamaian
Entah itu masa sulit yang kamu anggap paling sulit semasa kamu hidup, tetaplah menuntun hati pada sebuah kedamaian. Jika orang tua, teman, atau pasanganmu sudah mulai menunjukan sikapnya yang tidak setuju dengan apa yang kita yakini... maka buatlah hatimu damai terlebih dahulu, kemudian susunlah kata-kata bijak yang tidak mengoyak hati juga perasaan lawan bicara yang memiliki keyakinan atau pendapat yang berbeda dengan kita. Stay calm and make them understand  


O = Obati hatimu ketika terluka
Masih menuntun hatimu untuk tetap sehat dalam memandang sebuah keragaman, cara ini ampuh membuatmu menjadi manusia anti galau. Ketika apa yang kita yakini berbeda dan dianggap salah oleh orang lain, cepat-cepat obati lukanya agar tidak meradang dan menjadi penyakit hati. Obatilah dengan pikiran positif, dan jiwa lapang seorang pemaaf. Jangan membuat telingamu tuli, apalagi membuat hatimu kebas dari segala rasa. Siapa tahu apa yang orang lain katakan itu memang benar, seraplah, lalu saring dengan pemikiran yang murni.


L = Lakukan apa yang kamu yakini
Jika kamu memiliki pandangan yang berbeda dalam memaknai sesuatu dengan tim atau pasangan. Ya..just do what you believed. Aku dengan prinsipku dan kamu dengan prinsipmu, asal tidak mengganggu dan tetap menghargai perbedaan tersebut.


E = Empati adalah teman sejati
Tetaplah membangun sensitifitas yang tinggi terhadap keadaan sekitar. Rasakanlah perbedaan itu, dan responlah dalam bungkus yang positif. Kata empati sendiri dalam bahasa inggris (emphaty) ditemukan pada tahun 1909 oleh E.B Titchener sebagai usaha dari menerjemahkan bahasa Jerman “Einfuhlungsvermogen”. Empati memiliki definisi kemampuan yang menciptakan keinginan untuk mengalami emosi yang sama dengan emosi yang orang lain rasakan dan pikirkan. Maka ketika kita memiliki perbedaan pandangan, cobalah menjadi orang yang berada di seberang kita, rasakan sensasinya dan hargai apa yang ingin ia lindungi (hal yang diyakini). Kita benci mencium aroma kayu putih, namun sahabat kita harus mengoleskan ke tubuhnya agar tidak kedinginan. Maka berempatilah, meskipun kita membenci aromanya, namun rasakanlah betapa menderitanya rasa dingin yang menusuk tulang. Jika membenci aromanya, jangan membenci orangnya.
Bunda Theresa adalah tokoh yang memiliki rasa empati yang sangat besar, selanjutnya akan menjadi pembahasan saya di blog ini 


R = Rasional pada tempatnya
Jangan sangkut pautkan sebuah keyakinan dengan rasionalitas, kadang  yang diyakini dengan hati memang tak bisa dijangkau oleh akal pikiran (ingat : terkadang). Namun sekalipun tidak dapat ditalar kemampuan otak, penjelasan selalu ada. Mengapa Tuhan tidak terlihat, mengapa angin tidak berwarna, mengapa air tak dapat kita genggam. Namun tetap kita yakini keberadaanya karena kita merasakannya. Jangan menyalahkan apa yang menjadi keyakinan seseorang karena ketidak rasionalan menurut pemikiran kita.


A = Ajak selalu hatimu untuk memahami perbedaan
Perbedaan itu wajar, jika kita diciptakan dengan perasaan yang sama, keyakinan yang sama dan prinsip yang sama, apa jadinya dunia ini ? Hidup yang datar dan tak ada warna. Maka dari itu, jika kita menemukan perbedaan, pahamilah. Jika menemukan masalah dalam perbedaan, selesaikanlah. Dan jika tetap tak mendapatkan solusi dari sebuah perbedaan, maka kembalilah untuk memahaminya, sekali lagi.


N = Niatkan untuk menyebarkan toleransi
Toleransi itu seperti rasa, seperti cinta, seperti kita. Rasa yang bisa dirasakan ketika tak ada lagi pertentangan. Rasa itu adalah aman, damai, harmonis dan penuh kasih. Toleransi juga seperti cinta, yang bisa menyatukan beberapa perbedaan dalam sebuah ketenangan jiwa. Dan seperti kita yang diciptakan dengan fungsi organ yang berbeda-beda, dengan kebesaran-NYA, fungsi yang berbeda ini mampu menghasilkan sebuah keselarasan. Kaki kiri dan kanan yang melangkah berbeda waktu, namun tetap melangkah pada arah yang sama.  

Mari sebarkan benih-benih toleransi, seluas-luasnya, setulus-tulusnya.

You Might Also Like

0 komentar: