KORUPSI Tak Usah Ditolerir
08:35:00
Unknown
0 Comments
08:35:00 Unknown 0 Comments
Ondel - Ondel : Ingatkah ?
08:33:00
Unknown
0 Comments
08:33:00 Unknown 0 Comments
Mereka menari, membakar diri di bawah matahari, menyanyi dan bertahan memperjuangkan eksistensi ondel-ondel.
Sederhana, Rendah Hati dan Toleransi di Paramadina
08:20:00
Unknown
0 Comments
08:20:00 Unknown 0 Comments
Toleransi layaknya pelangi, membuat indah perbedaan warna-warni, yang akhirnya menjadi lukisan mempesona di langit. Sama halnya yang terjadi di kampus kami, Paramadina, begitu banyak ragam yang lalu lalang. Namun kami tetap saling menghormati satu sama lain, termasuk kepada para OB (Office Boy). Merekalah yang mengajarkan arti kesederhanaan , rendah hati dan toleransi kepada kami. Terimakasih OB :)
Media dan Toleransi : Short Movie (Tugas Teknik Kamera)
08:05:00
Unknown
0 Comments
08:05:00 Unknown 0 Comments
Film pendek ini memang tidak menceritakan hal yang berkaitan dengan mainstream. Makna dibalik makna yang ada, perlu dicermati dalam-dalam dan akhirnya dimaknai.
Intinya, anak muda saat ini kebanyakan memiliki pesimisme yang tinggi, hal ini bukan tanpa sebab, melainkan karena media yang menjadi provokator.
Media sudah lupa dengan tugasnya, yakni menyebarkan makna toleransi. Jauh dari itu, kini tayangan-
Tujuh Huruf Penangkal Galau dalam Hidup : T O L E R A N
19:41:00
Unknown
0 Comments
19:41:00 Unknown 0 Comments
Kata galau sendiri sudah di generalisasikan oleh anak-anak muda jaman sekarang sebagai suatu perasaan yang bimbang, sedih juga bingung dalam menghadapi suatu masalah. Masalah yang akan saya angkat sekarang adalah mengenai perbedaan, entah itu perbedaan pendapat, prinsip ataupun keyakinan dalam satu hubungan. Perbedaan-perbedaan tersebut mewarnai hidup menjadi merah, kuning, pink bahkan hitam. Tergantung kita mengendalikan diri dalam menghadapi perbedaan tersebut. Tak jarang, perbedaan tersebut membuat kita merasa galau dalam menjalani hari.
Manusia diciptakan berbeda oleh Tuhan untuk saling melengkapi satu sama lain (sekalipun itu tidak bisa
Maryam yang Terusir Karena ImanKisah Tentang Toleransi : Maryam yang Terusir Karena Iman
Kisah Tentang Toleransi : Maryam yang Terusir Karena Iman
17:41:00
Unknown
0 Comments
17:41:00 Unknown 0 Comments
Menjadi bagian dari teater ini, aku jadikan sebagai sarana pembelajaran moral untuk memaknai arti luas sebuah kata “toleransi”.
1 Mei 2012, tepat ketika tahunku yang ke 21 dimulai di hari itu... dengan segala pengorbanan waktu, tenaga, pikiran dan materi yang terkuras sebelumnya, aku tampil pada sebuah pertunjukan teater berjudul “Maryam yang Terusir Karena Iman” diambil dari novel Maryam karya Okky Madasari, pengarang 5 besar Khatulistiwa Literary Award 2011.
Di sana aku berperan sebagai Maryam. Sosok yang hatinya penuh dengan dilema, tegar dan pemberontak, aku memaknainya seperti
Subscribe to:
Posts (Atom)
About Me
My parents named me R. Indah Riadiani Hapsarie
Social Network
Labels
- belitung
- bulan madu
- cerita melahirkan
- danau kaolin
- Dieng
- gantong
- induksi alami
- itinerary
- kelahiran
- Ketimbang Ngemis
- kontraksi nyaman
- laskar pelangi
- Maryam yang Terusir Karena Iman
- Mekkah - Madinah
- melahirkan
- melahirkan normal
- sd muhammadiyah
- Subang
- tanjung kelayang
- tanjung pandan
- tanjung pendam
- wisata
Dream Traveler
Popular Posts
Total Pageviews
Archives
-
▼
2012
(27)
-
▼
June
(9)
- Toleransi Adalah Matahari
- KORUPSI Tak Usah Ditolerir
- Ondel - Ondel : Ingatkah ?
- Sederhana, Rendah Hati dan Toleransi di Paramadina
- Media dan Toleransi : Short Movie (Tugas Teknik Ka...
- Menikmati Harmoni Budaya Toleransi dalam Balutan J...
- Tujuh Huruf Penangkal Galau dalam Hidup : T O L E ...
- T O L E R A N S I
- Kisah Tentang Toleransi : Maryam yang Terusir Kar...
-
▼
June
(9)
0 komentar: